Sabtu, Juni 20, 2009

SIM card ponsel mengandung emas..


Persaingan operator seluler menghadirkan banyak pilihan harga dan fasilitas menimbulkan dampak konsumen cenderung bergonta-ganti SIM-card. Masa promosi kartu murah yang hanya beberapa bulan, kemudian hadirnya promosi lainnya yang lebih menggiurkan membuat orang dalam sebulan bisa bergonta-ganti SIM card sampai lebih dari satu kali. tak terbayangkan berapa kartu bekas yang tak terpakai oleh seluruh pengguna ponsel di tanah air.

Apakah anda pengguna ponsel yang suka gonta-ganti kartu SIM untuk mencari yang murah lalu begitu pulsa habis membuang kartu tersebut? Coba pikir-pikir lagi. Di dalam kartu itu ternyata ada emasnya! Ponsel bekas yang karena tua dan tidak laku dijual lalu acap dibuang begitu saja pun mengandung emas, tembaga dan perak.

Percaya tidak, sebuah perusahaan di Singapura dan Jepang sudah mulai menjadi anggota Lasykar Mandiri (julukan keren untuk pemulung), khusus ponsel tua dan kartu SIM yang dibuang orang. Proses para pemulung ponsel dan kartu SIM bekas ini sama saja dengan juragan pemulung biasa: menyerahkan hasil kumpulannya ke pengolah atau mengolahnya sendiri untuk memisahkan komponen-komponen yang ada dalam kartu SIM atau ponsel. Dari jutaan kartu dan ribuan ponsel yang dikumpulkan, mereka bisa mendulang kiloan emas murni dan puluhan bahkan ratusan kilo tembaga, perak, timah dan beberapa macam lagi.

Dari mana emas atau logam-logam itu datang? Dalam sirkit di ponsel atau chip di kartu SIM (GSM) atau RUIM (CDMA), memang ada emasnya. Emas digunakan karena terbukti mampu menyalurkan arus elektronik lebih baik dibandingkan tembaga. Produsen ponsel atau kartu SIM/RUIM tidak pernah mengurangi atau meniadakan kandungan logam mulia itu, walaupun dalam setiap unit jumlahnya mungkin cuma seperseribu gram.

Nah, jika berhasil mengumpulkan satu juta kartu SIM bekas, kita bisa berharap mendapatkan 1.000 gram atau satu kilogram emas murni. Dan jika kita bisa mengurai ponsel bekas, akan lebih banyak lagi emas, perak dan tembaga yang bisa kita peroleh.

Yokohama Metal Co Ltd, sebuah perusahaan pemulung mendapati kenyataan bahwa ponsel dan kartu SIM merupakan tambang emas yang benar-benar hebat. Jika dari satu ton material yang diambil di tambang emas konvensional hanya didapat sekitar 5 gram emas, dari satu ton ponsel bekas yang dilebur bisa didapat 30 kali lipat, alias 150 gram emas.

Bisa Rp 45 Juta Sebulan

Lasykar Mandiri emas dari Singapura, dan juga Jepang, akan masuk Indonesia dan menawarkan pembelian kartu SIM bekas dengan harga sekitar Rp 100, atau Rp 1000 per ponsel. Mereka akan membangun pabrik

untuk melebur alat komunikasi tadi, menjaring emas, tembaga dan perak yang ada. Mari kita hitung peluang mendulang emas dari kartu SIM dari beberapa operator telekomunikasi yang ada di tanah air. Kita mulai dengan Telkomsel. Tahun ini pelanggannya sudah 52 juta. Dengan pertumbuhan pelanggan yang rata-rata 30% setahun, Telkomsel membutuhkan 200%, bahkan 300% kartu SIM dari jumlah pelanggan aktualnya.

Menurut seorang petinggi Telkomsel, persaingan bisnis yang ketat membuat tingkat churn – banyaknya pelanggan yang pindah operator sangat tinggi. Untuk mendapat pertumbuhan pelanggan 1,5 juta sebulan
seperti saat ini, Telkomsel harus menjual 12 juta kartu perdana (starter pack – SP).

Ini berarti, dari Telkomsel saja ada 10,5 juta kartu SIM yang dibuang begitu pulsanya habis. Belum lagi dari PT Indosat, Excelcomindo (XL), dan delapan operator komunikasi nirkabel lain.

Total satu bulan bisa terkumpul sampai 25 juta “kartu mati”. Kalau per kartu beratnya 2 gram, maka jumlah totalnya sekitar 50 ton. Jika semua itu berhasil dikumpulkan dan diambil logamnya, akan didapat sekitar 25
kilogram emas sebulan, dan sekitar 100 kg tembaga.

Dengan melumatkan 10.000 ponsel bekas atau seberat satu ton (diasumsikan rata-rata per ponsel beratnya 100 gram), berarti akan didapat 150 gram emas, 100 kg tembaga dan 3 kg perak. Ini di luar plastik, atau timahnya yang juga didapat.

Logam-logam tadi bisa dijual dalam bentuk ingot (logam bahan baku ) yang harganya sudah cukup lumayan, karena berkadar 99,99% atau kalau emas 24 karat. Kalau mengikuti harga emas dunia yang Rp 300.000 per
gram, setiap bulan dari kartu SIM dan RUIM bekas saja bisa didulang harta sedikitnya Rp 7,5 miliar. Padahal modalnya hanya 25 juta kali Rp 100, alias Rp 2,5 miliar.

Angka pendapatan ini akan bertambah dengan penjualan tembaga yang bisa mencapai Rp 1 miliar, juga dari karton yang dilebur jadi bubur kertas. Sepuluh ribu ponsel bekas yang dibeli sekitar Rp 10 juta akan
menghasilkan emas senilai Rp 45 juta, dan tembaga senilai Rp 1 miliar. Ini di luar penjualan perak dan timah.

Namun di negeri kita, tak banyak ponsel yang dibuang. Pertumbuhan pelanggan seluler atau nirkabel masih tetap sebanding dengan jumlah masuknya ponsel baru. Pasar ponsel bekas pun lebih ramai dibanding
pasar ponsel baru, karena banyak anggota masyarakat dari lapisan tertentu cenderung gonti-ganti ponsel, menukar-tambah ponsel yang baru 3 bulan dimilikinya dengan yang lebih baru.

Kompas.com Kamis, 29 Mei 2008


Selengkapnya...

Nenek dengan koneksi internet 40 Gbps


Sigbritt, seorang nenek berumur 75 tahun asal Swedia memiliki koneksi internet pribadi
yg berkecepatan 40 Gigabites/second, saat ini tercatat dalam sejarah IT merupakan koneksi internet tercepat di dunia.

Koneksi internet dirumah si nenek itu ribuan kali lipat lebih cepat dari rata2 koneksi internet di seluruh dunia,
dia bisa mendownload HD DVD cuma butuh waktu 2 detik! dia juga bisa menonton secara langsung 1500 saluran HDTV secara realtime dan tanpa gangguan.

Hufff...Kapan ya bisa ngerasain..


Selengkapnya...

Gagap Teknologi


Cartlon, seorang wartawan Wall Street Journal, baru-baru ini mengumpulkan keluhan dari para konsumen komputer Amerika. Dan ternyata keluhan mereka jauh lebih "idiot" daripada yang kita kira.
Berikut petikan keluhan-keluhan konsumen yang super konyol & "super moron"
itu :

1. Compaq pernah mempertimbangkan untuk mengubah perintah "Press ANY
Key" menjadi "Press ENTER Key" dikarenakan banyaknya telefon yang
menanyakan letak tombol "ANY" di keyboard.

2. AST Technical Support menerima laporan konsumen karena kesulitan
menggunakan mouse. Saat Techinal Support berkunjung, mereka menemukan
mouse tersebut tidak bisa digunakan... karena masih terbungkus rapi di
dalam plastiknya. Penggunanya (seorang wanita) takut dengan mouse
(tikus) sehingga tidak berani mengeluarkannya dari dalam plastik. Takut
diserang mouse komputer?

3. Di tahun 1980-an, ketika disket masih berukuran besar, Teknisi
Compaq pernah menerima keluhan seorang konsumen yang disketnya tidak
terbaca oleh drive-disk komputer. Setelah diselidiki, ternyata konsumen
itu sebelumnya memasukkan disket ke dalam mesin tik dan mengetikkan
label yang tertempel di disket itu.

4. Sebuah keluhan lain dari konsumen AST yang mengatakan disket mereka terkena virus yang sulit dibersihkan.Petugas AST meminta orang itu mengirimkan kopi disket yang terinfeksi itu untuk dipelajari. Beberapa hari kemudian, petugas AST menerima foto kopi disket dari konsumen tersebut.

5. Seorang konsumen DELL mengeluhkan kalau dia tidak dapat mengirimkan fax via komputer. Setelah diarahkan selama 40 menit lewat telepon, petugas DELL menemukan
kalau konsumen itu mencoba mengefax via komputer dengan cara memegang
kertas yang akan di fax di depan monitor, sambil menekan tombol "SEND"
di layar.

6. Seorang konsumen DELL lain mengeluh karena keyboard yang digunakannya sudah tidak bisa berfungsi sejak dibersihkan. Ketika ditanya caranya membersihkan keyboard, dia menjelaskan, "Saya mencuci dan menggosok semua bagian keyboard dengan sabun, dan
membilasnya dengan air, lalu menjemurnya."

7. Seorang konsumen DELL marah besar karena tidak bisa menyalakan
komputer yang baru dibelinya. "Semua sudah terpasang dengan baik. Tapi setiap kali saya tekan pedal kaki , tidak terjadi apa-apa."
Setelah diselidiki ternyata "pedal kaki" yang dimaksud orang itu adalah : mouse.

8. Seorang lagi konsumen DELL marah besar karena komputer barunya tidak nyala. Dia menjelaskan semua sudah terpasang dengan benar, dan ketika dia
menunggu selama 20 menit, tidak terjadi apa-apa pada komputernya.
Ketika teknisi DELL menanyakan apakah "power switch" sudah dinyalakan,
dia balik bertanya, "Power switch apa?"

9. Berikut adalah tanya-jawab antara petugas Novell NetWire dengan seorang konsumen:

* Penelepon : Hallo, dengan Tech Support?
* Novell : Ya, bisa dibantu?
* Penelepon : Tatakan cangkir di PC saya patah. Apa mungkin saya bisa menggantinya?
* Novell : Tatakan cangkir? Apakah itu hadiah saat Anda membeli komputer?
* Penelepon : Tidak. Tatakan cangkir ini sudah ada di komputer saya. Dan
ketika saya meletakkan gelas saya di atasnya, tatakan itu patah. Yang
saya ketahui, di bagian depan tatakan itu ada tulisan "CD-ROM, 16X".
* (Saat itu juga, petugas Novell langsung mematikan telepon dan tertawa terbahak-bahak...)


Selengkapnya...

Sejarah Komputer (Warning Flash Content)

Kemaren waktu lagi browsing, nemu artikel keren tentang perkembangan komputer dari masa ke masa. Kalau mo liat klik disini (klik kanan open in new window), tapi hati2 isinya flash.


Selengkapnya...

Kamis, Juni 19, 2008

Internet Mendorong Gelombang Baru Pemasaran


HANDPHONE Agus Bunga ‘error’ akibat terlalu banyak panggilan masuk ke nomornya. Pengusaha tanaman hias yang sebagian kebunnya ‘numpang’ di tepi trotoar bekas kantor Karesidenan Banyumas, (tak jauh dari RSUD Banyumas) itu kewalahan menjawab panggilan telepon para calon pelanggannya. Pesanan tanaman hias datang dari berbagai penjuru Tanah Air. Tak cukup energi dan modal untuk memenuhi pesanan, dia meminta tetangganya untuk menghapuskan situs internet yang menjual produknya. Si tetangga-lah yang membuat situs, dan menjadikan unit usahanya ‘meledak’ melebihi kapasitas modal yang dimiliki Agus.

Kisah berikutnya dialami komunitas film di eks Karesidenan Banyumas yang membentuk Jaringan Kerja Film Banyumas (JKFB), Oktober 2007 silam. Mereka membuat situs blog yang dengan teratur melaporkan dinamika kegiatan kepada pengguna internet. Anggota mereka juga memiliki situs blog yang selain mempraktikkan kinerja humas, sekaligus juga menjadi salah satu ujung tombak marketing lembaga. Hasilnya, publik film nasional dan internasional melibatkan mereka dalam berbagai ajang, dan membuat film Banyumas bukan hanya tidak ketinggalan informasi, namun sekaligus mampu mengukir prestasi.
Persamaan dua pengalaman diatas adalah pada besarnya dampak pemanfaatan internet bagi kemajuan dunia usaha, dan lembaga. Pada kisah pertama, memiliki ‘kantor pemasaran’ di dunia maya ternyata memicu penjualan produk berupa tanaman hias. Pada contoh kedua, kepemilikan situs blog mampu meningkatkan kredibilitas lembaga di mata stakeholders, dan berdampak langsung pada kemajuan lembaga. Begitulah, kemajuan teknologi informasi telah menciptakan inovasi baru dalam pengelolaan potensi individu, lembaga sosial dan lembaga bisnis hingga mencapai puncak kesuksesan.
New Wave
Pendiri MarkPlus, Hermawan Kertajaya menamai strategi seperti dilakukan pebisnis dan lembaga kesenian diatas sebagai ‘New Wave Marketing’. Metode ini tidak memerlukan budget sebesar strategi pemasaran konvensional, namun bisa memberikan hasil yang sama. Ini menjadi mungkin mengingat teknologi telah menciptakan jaman baru yang mengubah pola hubungan antara produsen dengan konsumen. Oleh karena itu, teknik semacam ini lekas populer dengan mengusung prinsip ‘Low Budget, High Impact / Biaya Rendah, Dampak (Positif) Tinggi. Mengapa bisa murah, dan mengapa memiliki dampak tinggi?
Trend layanan jasa teknologi informasi tidaklah semakin mahal, namun justru semakin murah. Harga kartu perdana sebuah operator kini hanya berkisar di angka ribuan hingga puluhan ribu, sementara kurang dari satu dekade lalu mencapai Rp 900.000. Dulu, memiliki kantor pemasaran di dunia maya membutuhkan biaya puluhan hingga ratusan juta rupiah, dengan biaya sewa hosting dan biaya jasa webmaster yang tak kalah fantastis. Kini Anda bahkan bisa memiliki lahan di dunia maya secara gratis, dan tak perlu menyewa seorang webmaster berbayaran selangit untuk memiliki sebuah situs. Bahkan jika Anda cukup tekun, Anda bisa membuat sendiri dengan hanya bermodal akses internet belaka.
Dampak internet kadang memang sukar diprediksi, kejutan selalu siap menunggu. Dampak ini terus mengalami peningkatan seiring dengan semakin banyaknya pengguna internet dunia , khususnya Indonesia. Bulan Maret 2008 silam, sebanyak 24,5 juta orang Indonesia menggunakan interneti. Kian maraknya teknologi gadget yang membuat orang bisa mengakses situs dimanapun dia berada (mobile), membuat Indonesia menempati urutan kedua setelah Rusia dalam memanfaatkan fasilitas Opera Mini, software untuk kepentingan mobile internet. Belum lagi pelaksanaan program pemerintah yang mewajibkan sekolah memiliki akses internet, memperbanyak titik hotspot dan mendorong investasi bidang teknologi informasi. Salah satunya, pelaksanaan proyek yang memungkinkan internet nantinya bisa diakses menggunakan kabel listrik; dengan harga lebih murah, akses lebih cepat dan data lebih banyak.
Tak heran bila para pelajar, mahasiswa, pejabat pemerintah, ibu rumah tangga, artis dan tokoh publik ramai-ramai memiliki situs pribadi utamanya blog. Dimata lembaga bisnis, merekalah pasar potensial bagi produknya. Internet membantu sebuah lembaga, atau sebuah produk bisnis, dikenal luas. Para pegiat film Banyumas misalnya, cukup memberi alamat weblog (situs blog) mereka agar ‘pasar’ potensial mereka menindaklanjuti hubungan kerjasama. Bahkan ada kecenderungan, nama-nama pegiat film yang tidak pernah tercantum di internet menjadi dipandang sebelah mata. Atau simak bagaimana Tonton Taufik, Direktur Utama Rattanland melibatgandakan nilai ekspor rotannya dari saat masih menggunakan pemasaran konvensional (sebesar US$ 30 ribu, 1999) hingga mencapai US$ 1,6 juta (2007) saat memanfaatkan internet marketing. Tak kurang dari Menteri Perdangangan, Marie Elka Pangestu bertatap muka dengannya untuk meminta resepnya agar diterapkan di berbagai lini bisnis di Tanah Air.
Butuh Perencanaan
Para pengusaha sukses merupakan salah satu kelompok paling cepat melakukan adaptasi dan antisipasi atas perubahan yang dinilai akan mempengaruhi kinerja bisnisnya. Sehingga perubahan sosial yang segera terjadi akibat pengaruh internet, tidak mungkin tidak dimanfaatkan kalangan pengusaha. Namun pandangan visioner saja tidak serta-merta memadai untuk langsung mencemplungkan diri ke jagad maya. Lebih berbahaya lagi adalah pola pikir yang mudah terbius keberhasilan orang lain ketika memanfaatkan internet; pola pikir yang berorientasi semata pada hasil yang instan dan serba cepat, dan mengabaikan pentingnya proses. Nukman Luthfie, dari Virtual Consulting memberi nasihat, bila tak ingin hanya sekedar membuang uang, jangan memanfaatkan internet marketing tanpa perencanaan.
Pengalaman Agus Bunga dengan ponsel error-nya, yang lantas diikuti dengan penutupan situs web penjualan miliknya, tidak perlu terjadi bila dia menggunakan aplikasi toko online, kasir online dan ‘pegawai’ admin online. Selama toko yang dijalankan mesin internetnya berjalan, Agus bisa bebas bereksperimen di kebun, atau ikut arisan keluarga. Artinya, dibutuhkan analisis memadai untuk menerjemahkan keinginan dan sasaran sebuah unit usaha, dengan aplikasi teknologi internet yang paling sesuai. Sejumlah riset, seperti analisis perilaku konsumen tetap perlu menjadi dasar desain situs penjualan. Sebagai contoh, situs pasarbatik.com mencatatkan conversion rate (CR) online 1.5% artinya setiap 100 orang yang membuka halaman situsnya, hanya 1-2 orang yang memutuskan membeli. Rendahnya daya beli ini tidak mesti berhubungan dengan harga yang tinggi, namun bisa akibat perilaku konsumen wanita yang cenderung perlu menyentuh (mencoba) dahulu calon busana yang hendak dibelinya. Lalu mengapa produk ‘clothing’ distro di Bandung mencatatkan penjualan online yang besar? Pasar mereka adalah remaja yang lebih memuja desain unik, yang sekaligus sudah mempercayai kualitas clothing asal Kota Kembang. Prinsipnya : saya lihat, saya suka, saya beli. Bukan saya lihat, saya suka, saya coba, saya beli.
Setidaknya sampai saat ini, secara umum pengguna internet masih hanya menempatkan situs penjualan (e-commerce) sebagai pelaku internet marketing. Memang, itu benar. Namun ada banyak jenis internet marketing, misalnya blog korporat (corporate blog), banner ad, viral marketing, dan querilla. Umumnya, blog korporat memberi kesempatan partisipasi konsumen dalam menanggapi isu dan produk yang diluncurkan. Sedangkan banner ad merupakan pola pemasangan space iklan di media-media online. Viral marketing adalah sejenis pesan berantai yang didalamnya mengandung promosi produk atau lembaga tertentu, yang dikirim secara sukarela oleh netter. Dan querilla merupakan partisipasi mereka yang memiliki kepentingan pemasaran ke dalam topic-topik diskusi terentu di dunia maya.
Begitulah, internet memendam potensi yang besar bagi pengembangan bisnis maupun karier perseorangan. Bila perusahaan-perusahaan besar sudah lebih dahulu memesan lahan di dunia maya, dan kemudian diikuti oleh berbagai kelompok dan usaha menengah di kota besar, kota-kota sekelas kabupaten pun segera memasuki fase pertumbuhan internet marketing. Alhasil, tinggal menunggu waktu untuk mengucapkan selamat datang bagi fenomena internet marketing yang bakal segegap gempita televisi kita saat ini.

Oleh : Sigit Harsanto, Konsultan dan Direktur Eksekutif Serat Institute. Contact : seratinstitut@yahoo.com



Selengkapnya...

Google Untuk Pemula


Salah satu aktivitas yang paling sering dilakukan orang saat browsing adalah membuka situs Google :-) Entah kenapa, tapi situs ini jadi smacam ritual yang wajib dilakukan orang saat surfing di internet. Tapi sayangnya banyak orang yang belum bisa memanfaatkan secara maksimal fitur pencarian dalam Google, berikut beberapa uraian singkat terkait teknik dasar yang perlu dipahami dalam Google.

Pencarian Dasar

Untuk memasukkan kueri ke dalam Google, ketikkan saja beberapa kata deskriptif dan tekan tombol 'enter' (atau klik tombol Google Search) untuk mendapatkan daftar hasil yang relevan.

Google menggunakan teknik kedekatan kata untuk mencari halaman-halaman yang penting dan relevan dengan pencarian Anda. Sebagai contoh, ketika Google menganalisa suatu halaman, Google melihat halaman-halaman lain yang melink ke halaman tersebut yang menerangkannya. Google juga suka halaman yang di dalamnya mendekati kata-kata yang Anda cari.

Kueri "and" Otomatis

Google hanya memberikan hasil halaman yang mengandung semua kata yang Anda cari. Tidak perlu menggunakan kata "dan". Untuk membatasi lebih jauh, gunakan saja kata-kata yang lebih banyak.

Kata-kata Henti

Google mengabaikan kata-kata dan karakter umum, yang dikenal dengan kata-kata henti. Google secara otomatis mengabaikan kata-kata seperti "http" dan ".com," sebagaimana dengan digit-digit dan huruf-huruf yang berdiri sendiri, karena mereka jarang membantu mempersempit sebuah pencarian, dan dapat memperlambat pencarian.

Gunakan tanda "+" untuk memasukkan kata-kata henti dalam pencarian Anda. Pastikan untuk memasukkan spasi sebelum tanda "+". [Anda juga bisa memasukkan tanda "+" dalam frase pencarian.]

Lihat kata-kata pencarian Anda dalam konteks.

Setiap hasil pencarian Google mengandung satu atau lebih serapan dari halaman web, yang menunjukkan bagaimana kata-kata pencarian Anda digunakan dalam konteks halaman tersebut.

Stem

Untuk menyediakan hasil yang paling akurat, Google tidak menggunakan pencarian "stem" atau dukungan "wildcard". Dengan kata lain, Google mencari kata-kata persis dengan yang Anda masukkan dalam kotak pencarian. Mencari "googl" atau "googl*" tidak akan memberikan hasil "googler" atau googlin". Jika ragu, cobalah bentuk lain: "airline" dan "airlines," sebagai contoh.

Apakah huruf besar atau aksen berpengaruh?

Pencarian Google tidak pengaruh dengan huruf besar/kecil. Semua huruf, walau bagaiman diketiknya, akan dianggap huruf kecil. Sebagai contoh, pencarian "google", "GOOGLE", dan "GoOgLe" akan memberikan hasil yang sama.

Pencarian Googl secara default tidak sensitif terhadap aksen atau tanda-tanda diakritis. Seperti, [Muenchen] dan [München] akan menemukan halaman yang sama. Jika Anda ingin mendeskriminasikan antara dua kata tersebut, gunakan tanda + seperti [+Muenchen] dan [+München].



Selengkapnya...

Selasa, Juni 17, 2008

Windows XP 222 Tricks with Crash Solution and Troubleshooting


Meskipun popularitas Windows XP sudah mulai menurun seiring bangkitnya dominasi Vista, XP tetap memiliki predikat sebagai OS sejuta umat, selain karena interfacenya yang sudah akrab kita kenal, penggunaanya pun tidak mengkonsumsi banyak memori dibanding dengan vista :-p


E-Book berikut berisi seluk beluk XP, mulai dari tips dan trik untuk mengoptimalkan kinerja XP, solusi crash dan troubleshooting pada XP. Tenang aja isinya bahasa Indonesia ko :-) Happy downloading..




Selengkapnya...